Jalan Percetakan Negara No 23 Jakarta 10560 - Indonesia

Artikel, Video dan Module

Pentingnya Memastikan Kesegaran Daging Ayam yang akan dikonsumsi oleh konsumen anda

Aug 03, 2023

by Admin Person

Pengembangan usaha makanan pada skala UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) merupakan bagian penting dalam perekonomian. Namun, penting bagi para pemilik usaha makanan untuk memahami bahaya yang dapat timbul akibat penggunaan daging ayam yang tidak segar atau sering disebut tiren. Artikel ini akan membahas dampak mengonsumsi daging ayam yang tidak segar untuk konsumen, Ciri-ciri daging ayam yang tidak segar, dan cara penyimpanan daging ayam agar terjaga kualitasnya.


Bahaya Daging Ayam yang Tidak Segar:

Mengonsumsi daging ayam yang tidak segar dapat berpotensi menyebabkan berbagai masalah kesehatan. Beberapa bahaya yang dapat timbul meliputi:

  • Infeksi Bakteri dan Penyakit Pencemaran Makanan:

Daging ayam yang tidak segar merupakan tempat yang ideal bagi pertumbuhan bakteri patogen seperti Salmonella, Campylobacter, dan Escherichia coli (E. coli). Jika daging ayam yang terkontaminasi ini dikonsumsi, dapat menyebabkan infeksi bakteri dan penyakit pencemaran makanan yang serius, termasuk keracunan makanan.

  • Risiko Toksin Makanan:

Bakteri yang tumbuh pada daging ayam yang tidak segar dapat menghasilkan toksin yang berbahaya bagi kesehatan manusia. Misalnya, toksin yang dihasilkan oleh bakteri Staphylococcus aureus dapat menyebabkan gejala seperti mual, muntah, diare, dan sakit perut.

  • Menurunnya Kualitas Gizi:

Daging ayam yang tidak segar cenderung kehilangan kualitas nutrisi yang penting, termasuk protein, vitamin, dan mineral. Konsumsi daging ayam yang kurang segar dapat mengakibatkan penurunan nilai gizi makanan yang disajikan kepada konsumen.


Cara Menjaga Daging Ayam Tetap Segar:

Untuk menghindari bahaya yang disebabkan oleh daging ayam yang tidak segar, penting untuk mengikuti pedoman berikut agar daging tetap segar:

  • Penyimpanan yang Tepat:

Simpan daging ayam pada suhu yang rendah, idealnya di dalam lemari es pada suhu di bawah 5°C. Pastikan juga untuk memisahkan daging ayam dari bahan makanan lainnya untuk mencegah kontaminasi silang.

  • Penggunaan dalam Waktu yang Tepat:

Gunakan daging ayam sebelum melewati tanggal kadaluarsa. Jika menggunakan daging beku, pastikan untuk mencairkannya dengan aman di dalam lemari es dan gunakan segera setelah dicairkan.

  • Perhatikan Kondisi dan Aroma:

Periksa daging ayam secara visual sebelum menggunakan. Jika terlihat ada perubahan warna, bau tidak sedap, atau terdapat bintik-bintik cokelat, sebaiknya jangan digunakan karena bisa jadi tidak segar atau tiren.


Ciri-Ciri Daging Ayam yang Tidak Segar:

Berikut adalah beberapa ciri-ciri yang menunjukkan bahwa daging ayam tidak segar:


Sumber : Hipwee.com

  • Perubahan Warna:

Daging ayam segar biasanya berwarna merah muda atau merah terang. Jika daging berubah menjadi keabu-abuan atau kecokelatan, kemungkinan besar sudah tidak segar.

  • Bau Tidak Sedap:

Daging ayam yang segar seharusnya tidak memiliki bau yang menyengat. Jika tercium aroma busuk atau amis yang kuat, dapat menjadi indikasi bahwa daging tidak lagi segar.

  • Tekstur yang Lengket atau Lembek:

Daging ayam yang segar seharusnya memiliki tekstur yang kenyal. Jika terasa lengket atau lembek ketika disentuh, itu bisa menjadi tanda bahwa daging sudah tidak segar.


Maka dari itu, pada pengembangan UMKM makanan , menjaga kesegaran daging ayam merupakan langkah penting untuk melindungi konsumen dari bahaya kesehatan yang dapat terjadi akibat konsumsi daging yang tidak segar. Dengan mengikuti pedoman penyimpanan yang tepat dan mengenali ciri-ciri daging ayam yang tidak segar, para pemilik usaha makanan dapat memastikan kualitas produk mereka dan memberikan kepuasan kepada pelanggan mereka.

Lihat Lainnya