Potensi Sorgum: Pangan Masa Depan yang Berkelanjutan
Sorgum (Sorghum bicolor) adalah salah satu tanaman pangan yang berasal dari keluarga rumput (Poaceae), yang memiliki potensi besar untuk dikembangkan sebagai sumber pangan alternatif, terutama di negara-negara berkembang. Di Indonesia, sorgum semakin mendapatkan perhatian sebagai salah satu solusi dalam rangka ketahanan pangan, mengingat perubahan iklim yang mempengaruhi hasil pertanian tradisional.
Potensi Sorgum di Indonesia dan Dunia
Di Indonesia, sorgum mulai diperkenalkan sebagai alternatif pangan pengganti beras dan jagung. Dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah Indonesia mulai menggencarkan program budidaya sorgum untuk meningkatkan ketahanan pangan. Selain itu, sorgum juga dikenal memiliki kandungan gizi yang baik, seperti karbohidrat, protein, serat, dan vitamin, yang menjadikannya sebagai pilihan makanan yang bernutrisi tinggi, sorgum semakin mendapat perhatian sebagai bahan pangan sehat yang bebas gluten. Peningkatan kesadaran akan kesehatan dan permintaan akan produk bebas gluten di pasar internasional menjadikan sorgum sebagai komoditas yang memiliki nilai ekonomi yang tinggi.
PRODUKSI SORGUM DUNIA (JUTA TON) Sumber: Dirjen Tanaman Pangan, 19 Oktober 2022
Sumber: Sorgum(dot)id
Produk Olahan Berbasis Sorgum
Sorgum dapat diolah menjadi berbagai macam produk pangan, mulai dari makanan pokok hingga camilan dan produk minuman. Beberapa produk olahan berbasis sorgum yang populer antara lain tepung sorgum, nasi sorgum, sirup sorgum, sereal, hingga roti dan kue berbahan dasar tepung sorgum. Tepung sorgum, yang bebas gluten (yang cocok untuk dikonsumsi oleh individu dengan sensitivitas gluten), semakin diminati sebagai alternatif tepung gandum untuk kebutuhan konsumsi dan keperluan industri makanan.
Selain itu, sorgum juga diolah menjadi produk minuman fermentasi dan sirup, yang memiliki rasa dan tekstur khas. Sorgum fermentasi telah digunakan di beberapa negara sebagai bahan dasar minuman tradisional, sementara sirup sorgum menjadi alternatif pemanis alami. Pemanfaatan sorgum sebagai bahan baku pembuatan camilan ringan, seperti keripik dan kue kering, juga semakin berkembang dan berpotensi besar di pasar dalam negeri maupun ekspor.
Selain itu, sorgum juga digunakan dalam pembuatan bioetanol, yang menjadikannya sebagai bahan baku yang ramah lingkungan. Pemanfaatan sorgum dalam produk olahan dapat membantu meningkatkan keberagaman konsumsi pangan masyarakat dan mengurangi ketergantungan pada bahan pangan yang lebih konvensional.
Penerapan Cara Produksi Pangan Olahan Sorgum yang Baik
Dalam mengembangkan produk olahan berbasis sorgum, sangat penting untuk memastikan bahwa proses produksinya telah menerapkan Cara Produksi Pangan Olahan yang Baik (CPPOB) agar produk olahan memenuhi standar sehingga dihasilkan produk pangan yang aman dan bermutu.
Pemilihan yang ketat terhadap bahan baku sorgum yang berkualitas dan penyimpanan bahan baku yang sesuai dengan karakteristik bahan menjadi hal yang harus diperhatikan. Sorgum merupakan biji-bijian yang juga rentan untuk ditumbuhi kutu dan kapang. Pengendalian dan monitoring proses produksi olahan sorgum juga sama pentingnya, termasuk penanganan di jalur distribusi produk juga perlu diperhatikan untuk memastikan bahwa produk yang dihasilkan dan dipasarkan telah bebas dari kontaminasi dan aman dikonsumsi. Pengawasan terhadap kebersihan dan sanitasi sarana produksi, mesin dan peralatan secara berkala, pengendalian suhu dan kelembaban di setiap tahap produksi serta higiene karyawan pengolah pangan menjadi faktor kunci dalam penerapan CPPOB.
Seperti halnya produk pangan lainnya, produk olahan sorgum juga sering menggunakan Bahan Tambahan Pangan (BTP) untuk meningkatkan rasa, tekstur, warna, atau umur simpan. Beberapa BTP yang sering digunakan pada produk olahan sorgum antara lain pewarna, pengawet, pengembang, dan penguat rasa. BTP yang digunakan selain harus terdaftar dan memenuhi standar keamanan yang ditetapkan oleh BPOM, juga pastikan takaran penggunaan (tepat takaran) dan kesesuaian terhadap tujuan penggunaan (tepat guna). Oleh karena itu, penting untuk memilih dan menggunakan BTP secara tepat dan efektif dalam pembuatan produk olahan sorgum agar tidak membahayakan kesehatan konsumen.
Dalam memasarkan produk olahan sorgum, produsen harus memenuhi berbagai perizinan yang ditetapkan oleh pemerintah. Beberapa jenis perizinan yang diperlukan antara lain Sertifikat Pemenuhan Komitmen Produksi Pangan Industri Rumah Tangga (SPP-IRT), izin edar BPOM RI MD, dan Sertifikat Halal. Perizinan ini penting sebagai jaminan tertulis dari instansi berwenang yang memastikan bahwa produk yang dipasarkan telah memenuhi standar kualitas dan keamanan yang ditetapkan oleh pihak berwenang. Untuk memperoleh izin ini, pelaku usaha harus melengkapi persyaratan administratif dan uji analisa produk untuk memastikan produk memenuhi standar keamanan dan mutu pangan. Selain itu, jika produk akan diekspor, diperlukan persyaratan tambahan seperti Surat Keterangan Ekspor (SKE) berbentuk Health certificate atau Certificate of Free Sales.
Kesimpulan dan Penutup
Sorgum adalah tanaman pangan yang memiliki potensi besar sebagai sumber pangan alternatif yang berkelanjutan, yang dapat mendukung ketahanan pangan nasional sekaligus menjadi komoditas ekspor yang bernilai tinggi. Pemanfaatannya dalam berbagai produk olahan seperti tepung, roti, dan sereal dapat membantu diversifikasi konsumsi pangan masyarakat.
Dengan berkembangnya teknologi pengolahan dan regulasi yang mendukung, industri olahan sorgum di Indonesia memiliki peluang yang luas untuk terus tumbuh. Namun, penting bagi pelaku industri untuk menjaga kualitas produk melalui penerapan CPPOB, mematuhi aturan penggunaan BTP, pelabelan yang sesuai, dan memilih kemasan yang aman serta ramah lingkungan. Selain itu, produsen juga perlu memenuhi berbagai perizinan yang berlaku dan menggunakan mesin serta peralatan yang tepat dalam proses produksi. Dengan demikian, produk olahan sorgum dapat menjadi pilihan pangan yang aman, bergizi, dan berkelanjutan di masa depan.
Dukungan regulasi yang tepat dan penerapan teknologi yang memadai akan membantu Indonesia menjadi salah satu produsen sorgum yang kompetitif di pasar internasional. Dengan segala potensi yang dimilikinya, sorgum layak untuk dikembangkan lebih lanjut di Indonesia sebagai alternatif pangan yang mendukung ketahanan pangan nasional.