Macam-macam Plastik Kemasan. Sumber: Freepik
Kemajuan teknologi memberikan efektifitas dalam pengemasan pangan. Selain fungsinya dalam menjaga kualitas pangan tetap aman, berbagai jenis dan bentuk kemasan memudahkan pangan untuk didistribusikan. Hal ini pun membuat konsumen merasa nyaman dengan tersediannya produk pangan terkemas, serta tersedianya berbagai pilihan kemasan produk pangan rumah tangga. Berbagai jenis, bentuk, dan ukuran, kemasan tersedia.
Bermacam-macam bahan dari yang paling sederhana mulai dari kertas sampai paling modern yakni polivinil dan logam digunakan dalam kemasan ini. Tentunya, kemasan tersebut harus memenuhi syarat keamanan.
Kemasan Plastik
Plastik merupakan kemasan yang cukup banyak digunakan untuk pangan. Selain manfaatnya untuk melindungi makanan dari kontaminasi, plastik yang elastis dan mudah dibentuk juga dapat menambah unsur estetika bagi sebuah merek sehingga pelanggan lebih tertarik untuk membelinya.
Selain itu, kelebihan plastik yang lain adalah cukup tahan terhadap bahan kimia, memiliki harga terjangkau, dan cenderung ringan. Namun, tahukah bahwa ada beberapa jenis plastik yang digunakan untuk kemasan pangan? Yuk simak selengkapnya!
1. PETE
PET. Source: Freepik
Polietilena tereftalat (disingkat PET, PETE atau dulu PETP, PET-P) adalah suatu resin polimer plastik termoplast dari kelompok poliester. Tanda ini biasanya tertera logo daur ulang dengan angka 1 di tengahnya serta tulisan PETE atau PET (Polyethylene Terephthalate) dibawah segitiga. PET banyak diproduksi dalam industri kimia dan digunakan dalam serat sintetis, botol minuman dan wadah makanan.
Botol berbahan PET biasa digunakan untuk botol berwarna jernih, transparan seperti botol air mineral, botol minuman, botol jus, botol minyak goreng, botol kecap, botol sambal, dan hampir semua botol minuman lainnya. Botol berbahan PET direkomendasikan hanya untuk sekali pakai saja, karena jika penggunaan dilakukan berulang kali terutama pada kondisi panas dapat menyebabkan melelehnya lapisan polimer dan keluarnya zat karsinogenik dari bahan plastik tersebut, sehingga dapat menyebabkan kanker untuk penggunaan jangka panjang.
2. HDPE
HDPE. Source: Plastic Today
Polietilena densitas tinggi (High Density Polyethylene, HDPE) adalah polietilena termoplastik yang terbuat dari minyak bumi. Membutuhkan 1,75 kg minyak bumi (sebagai energi dan bahan baku) untuk membuat 1kg HDPE). Pada bagian bawah kemasan botol plastik, tertera logo daur ulang dengan angka 2 di tengahnya, serta tulisan HDPE di bawah segitiga.
Jenis ini memiliki sifat bahan yang lebih kuat, keras, buram dan lebih tahan terhadap suhu tinggi. Walaupun demikian sama halnya seperti botol PET, HDPE juga direkomendasikan hanya untuk sekali pemakaian, karena pelepasan senyawa antimoni trioksida terus meningkat seiring waktu. Bahan HDPE bila ditekan tidak akan kembali ke bentuk semula.
3. PVC ( Polyvinyl Chloride)
PVC. Source: Green & Growing
Tertulis dengan angka 3 ditengah logo daur ulang, serta tulisan V di bawah segitiga yang berarti PVC (polyvinyl chloride), yaitu jenis plastik yang paling sulit didaur ulang. Jenis plastik PVC ini bisa ditemukan pada plastik pembungkus (cling wrap), untuk mainan, pipa bangunan, taplak meja plastik, botol sampo dll. Di sisi lain, PVC mengandung DEHA yang berbahaya bagi kesehatan. Makanan yang dikemas dengan plastik berbahan PVC dapat terkontaminasi karena DEHA lumer pada suhu -15oC. Reaksi yang terjadi antara PVC dengan makanan yang dikemas dengan plastik ini berpotensi berbahaya untuk organ tubuh dalam yaitu ginjal, hati dan berat badan.
4. LDPE (Low Density Polyethylene)
LDPE. Source: Polymer Solutions
Logo daur ulang dengan angka 4 di tengahnya, serta tulisan LDPE di bawah segitiga. LDPE (low density polyethylene) merupakan plastik tipe cokelat (thermoplastic/dibuat dari minyak bumi). Bahan plastik ini banyak dipakai untuk tutup plastik, kantong/tas kresek dan plastik tipis lainnya. Sifat mekanis jenis LDPE ini adalah kuat, tembus pandang, dan permukaan agak berlemak. Pada suhu 60 derajat sangat resisten terhadap reaksi kimia, daya proteksi terhadap uap air tergolong baik, dapat didaur ulang serta baik untuk barang-barang yang memerlukan fleksibelitas tapi kuat. Walaupun baik untuk tempat makanan, namun plastik berbahan LDPE ini sulit dihancurkan. Selain itu pada suhu di bawah 60 derajat Celcius sangat resisten terhadap senyawa kimia. Plastik berbahan LDPE ini sulit dihancurkan, tetapi tetap baik untuk tempat makanan karena sulit bereaksi secara kimiawi dengan makanan yang dikemas pada bahan ini.
5. PP
PP. Source: Chemical News
Polipropilena atau polipropilena (PP) adalah sebuah polimer termoplastik yang dibuat oleh industri kimia dan digunakan dalam berbagai aplikasi, diantaranya: pengemasan, tekstil, alat tulis, berbagai wadah terpakaikan ulang serta bagian plastik perlengkapan laboratorium, dan sebagainya. Tanda ini biasanya tertera logo daur ulang dengan angka 5 di tengahnya, serta tulisan PP di bawah segitiga.
Karakteristik dari botol PP ini adalah tidak jernih atau berawan. Jenis ini adalah pilihan bahan plastik terbaik, terutama untuk tempat makanan dan minuman seperti tempat menyimpan makanan, tutup botol, cup plastik, dan sebagainya. Botol PP lebih kuat dan ringan dengan daya tembus uap yang rendah, ketahanan yang baik terhadap lemak, stabil terhadap suhu tinggi dan cukup mengkilap. Bahan yang terbuat dari PP bila ditekan akan kembali pada bentuk semula.
6. PS (Polystyrene)
Dengan logo daur ulang dan angka 6 di tengahnya, serta tulisan PS di bawah segitiga. Biasanya dipakai sebagai bahan tempat makan styrofoam, tempat minum sekali pakai seperti sendok, garpu gelas, dan lain-lain. Polystyrene merupakan polimer aromatik yang dapat mengeluarkan bahan styrene ke dalam makanan ketika makanan tersebut bersentuhan.
Bahan ini harus dihindari, karena selain berbahaya untuk kesehatan otak, mengganggu hormon estrogen pada wanita yang berakibat pada masalah reproduksi, dan pertumbuhan dan sistem saraf, selain itu bahan ini sulit didaur ulang. Walaupun bisa didaur ulang, bahan ini memerlukan proses yang memakan waktu panjang.
Bahan ini dapat dikenali dengan kode angka 6, namun bila tidak tertera kode angka tersebut pada kemasan plastik, bahan ini dapat dikenali dengan cara dibakar (cara terakhir dan sebaiknya dihindari). Ketika dibakar, bahan ini akan mengeluarkan api berwarna kuning-jingga, dan meninggalkan jelaga.Banyak negara bagian di Amerika sudah melarang pemakaian tempat makanan berbahan styrofoam termasuk negara China.
7. Lain-lain
Polikarbonat (PC) adalah suatu kelompok polimer termoplastik, mudah dibentuk dengan menggunakan panas. Plastik jenis ini digunakan secara luas dalam industri kimia saat ini. Plastik ini memiliki banyak keunggulan, yaitu ketahanan termal dibandingkan dengan plastik jenis lain, tahan terhadap benturan, dan sangat bening. Tertera logo daur ulang dengan angka 7 di tengahnya, serta tulisan OTHER dibawah segitiga.
Untuk jenis plastik 7 Other ini terdapat 4 macam, yaitu: SAN (styrene acrylonitrile), ABS (acrylonitrile butadiene styrene) PC (polycarbonate), dan Nylon. SAN dan ABS memiliki resistensi yang tinggi terhadap reaksi kimia dan suhu, kekuatan, kekakuan, dan tingkat kekerasan yang telah ditingkatkan sehingga merupakan salah satu bahan plastik yang sangat baik untuk digunakan dalam kemasan makanan ataupun minuman.
Sumber: https://pom.go.id/new/view/more/berita/174/Bijak-dalam-Menggunakan-Kemasan-Pangan.html